Berita Polhukam - Facebook harus bergerak menyelamatkan popularitasnya. Pasalnya, selain peringkatnya di Indonesia merosot drastis (versi Alexa), terjadi fenomena memutus pertemanan atau unfriend besar-besaran.
Berdasarkan pengamatan detikINET, Jumat (18/11/2016), fenomena unfriend meningkat sejak dimulainya kampanye Pilkada DKI Jakarta dan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta incumbent Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sejak itu, mulai bermunculan konten yang membela atau bahkan memojokkan kandidat orang nomor satu untuk DKI Jakarta. Adalah hak setiap orang untuk menyuarakan pendapatnya. Dan seperti diketahui, selain menjadi sarana untuk berinteraksi dengan teman-teman, Facebook juga digunakan sebagai wadah menyalurkan aspirasinya.
Namun banyak yang kemudian menjadi tidak nyaman dengan hal ini, sehingga memutuskan melakukan unfriend sejumlah kenalan demi menjaga kenyamanannya menggunakan jejaring sosial tersebut.
Sejumlah pengguna Facebook yang dihubungi detikINET mengaku sampai harus menekan tombol unfriend di Facebook hingga puluhan kali. Rata-rata beralasan sudah tak nyaman dengan halaman akunnya yang dipenuhi hal-hal berbau negatif dan tak sedikit juga bernuansa hatespeech alias kebencian.
"Unfriending people, done! Just realize there are people in my friendlist that so busy with hatespeech these days. Something I just dont wanna see in my timeline. And unfollowing seems not enough hehehe. Peace of mind starts with peace timeline," kata salah satu pengguna Facebook bernama Tannya, terkait keputusannya tersebut.
"Sorry guys, kalo udah mulai garis keras, maaf banget gw harus delete. Sosial media buat bersosialiasasi, bukan untuk menyebarkan kebencian atau memprovokasi. Think twice before you speak," tulis pengguna bernama Putri melalui status Facebook-nya.
Beberapa orang bahkan mengaku dikirimi pesan pribadi oleh teman mereka. Isi pesannya adalah mempertanyakan pandangan politik dan agama yang bersangkutan. Tak jarang pula ada yang langsung menyerang melalui kolom komentar di update status. Hal ini salah satunya dialami Ian.
"Gue sampai di message pribadi sama beberapa teman cuma gara-gara gue nge-share berita terkait Pilkada DKI sama Ahok. Padahal berita yang gue share netral. Ganggu banget, bikin gak nyaman," keluh Ian.
Pengguna lain yang menolak disebutkan namanya mengaku sudah melakukan unfriend lebih dari 20 kenalannya di Facebook. "Karena sering berbagi hal-hal berbau provokasi," ujarnya.
"Ada beberapa yang akhirnya saya unfriend. Tapi kebanyakan saya unfollow saja, nanti kalau sudah lewat (pilgub DKI 2017-red) saya follow lagi," kata pengguna Facebook lainnya.
Facebook sendiri kini mengalami penurunan peringkat yang signifikan. Mengacu pada laporan Alexa, layanan ini sekarang harus rela melorot hingga terpental dari deretan 10 besar daftar situs yang paling sering diakses di Indonesia.
Raksasa jejaring sosial itu kini hanya sanggup bertengger di posisi 11. Sementara itu peringkat yang biasa diisinya diambi alih oleh situs berita Detikcom di posisi keempat, di bawah mesin pencarian Google dan layanan berbagi video YouTube.
Sumber: inet.detik.com
No comments:
Post a Comment