Berita Polhukam - Aksi provokasi dilakukan seorang pria mabuk di sekitar pintu timur Monas tempat dilaksanakan Aksi Bela Islam III untuk mengawal kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu diamankan oleh anggota Polisi Militer di dekat kawasan pintu timur Monas, Jakarta Pusat, Jumat 2 Desember 2016. Sebelumnya, pria itu mengancam dan mengusir sejumlah peserta aksi dengan menggunakan golok.
Pria yang dalam keadaan mabuk itu langsung menjadi bulan-bulanan massa. Petugas yang melihat langsung mengamankan dia. Petugas sempat kesulitan saat membawa pelaku dari pintu timur untuk diserahkan ke polisi. Massa terus berupaya untuk menghakimi pria itu.
Galuh salah satu saksi mata mengatakan, dia bersama sejumlah peserta aksi yang sedang duduk, tiba-tiba didatangi pria yang dalam kondisi mabuk itu dan mengancam dan meminta warga yang ada di Monas untuk bubar dan pulang. Pria itu membawa dua botol miras dan menenteng golok di tangan kanannya.
"Saya duduk diusir, ‘lu jangan duduk di sini, pergi sana. Jangan di sini’. Dia minum, bawa minuman dua botol. Dia bawa golok," kata Galuh di kawasan monas, Jakarta Pusat, Jumat 2 Desember 2016.
Aksi ini memicu kemarahan warga yang ada di sekitar pintu timur, beberapa dari mereka yang merasa kesal langsung memukili pria itu.
"Dia ngusir saya sambil bawa golok. Ketahuan sama peserta lainnya. Ada barang buktinya, dua botol. Golok juga ada. Banyak yang diancam, bukan saya sendiri. Tadi banyak yang diancam," ujarnya.
Sumber: suaranetizen.com | metro.news.viva.co.id
No comments:
Post a Comment