Berita Polhukam - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mempertanyakan rencana aksi damai yang akan berlangsung pada 2 Desember 2016 nanti.
Sebab, tuntutan aksi damai pada 4 November lalu telah terpenuhi.
Proses hukum telah dilakukan dan menetapkan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka.
Gatot mengusulkan, agar masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam berdoa dan tidak perlu datang ke Jakarta untuk mengikuti aksi damai tersebut.
"Saya sarankan kalau 2 Desember buatlah istighosah, berdoa bersama-sama di daerah masing-masing," ucap Gatot di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (29/11/2016).
"Yang penting berdoa, mohon kepada Allah," kata dia. Baca: Turut Berduka, Pengunjuk Rasa Aksi Damai yang Meninggal Dimakamkan Hari Ini
Gatot menuturkan, Indonesia merupakan negara damai. Selain itu, Indonesia juga telah diakui dunia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar yang berdemokrasi.
"Indonesia yang sudah dicap sebagai negara damai. Dunia sudah katakan negara Islam terbesar berdemokrasi saat ini adalah Indonesia," ujar Gatot.
"Jadi Indonesia adalah lambang Islam yang rahmatan lil 'alamin (rahmat semesta alam), jangan dirusak lagi," tuturnya.
Rencananya, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan kembali melanjutkan aksi unjuk rasa terkait proses hukum terhadap Ahok pada 2 Desember.
Polri memberi izin aksi digelar di Monas yang mampu menampung 600.000 orang sampai 700.000 orang. Aksi GNPF akan dimulai pukul 8.00 WIB dan akan diakhiri shalat Jumat berjamaah.
Sumber: triunnews.com
No comments:
Post a Comment